Penyakit pneumokokus adalah berbagai penyakit yang mempengaruhi bagian tubuh manapun yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae.
Setelah menginfeksi tubuh, bakteri Streptococcus pneumoniae dapat menyebabkan aneka penyakit di antaranya:
- Sinusitis
- Otitis media (infeksi telinga bagian tengah)
- Bacteraemia
- Septic arthritis
- Osteomyelitis (infeksi pada tulang)
- Pneumonia (peradangan paru-paru)
- Meningitis (peradangan pada selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang)
Manfaat vaksin PCV
Infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae dapat menyebabkan gejala yang parah hingga kematian, terutama pada anak usia di bawah 2 tahun dan lansia di atas 65 tahun. Untungnya para ilmuwan telah menemukan vaksin yang dapat membantu mencegah penyakit pneumokokus, yang di Indonesia dikenal dengan nama vaksin PCV atau vaksin Pneumococcus Konjugasi.
Didasari oleh Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 02.02/Menkes/ 2534/2020 tentang Pemberian Imunisasi Pneumococcus Konyugasi (PCV), kemenkes RI telah menetapkan PCV ke dalam program imunisasi rutin.
Vaksin ini berisi protein konjugasi yang bertujuan pencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae atau juga disebut kuman pneumokokus. Menurut Dr. Nastitis Kaswandani, SP.A (K) pemberian vaksin PCV dapat menurunkan 50% angka kematian balita akibat pneumonia.
Dosis vaksin PCV
Vaksin PCV diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, antara 12-15 bulan.
Jenis vaksin PCV
PCV13 (Prevenar 13®) - adalah vaksin PCV yang diberikan kepada anak usia 2,4,6, dan di antara 12-15 bulan atau anak di atas usia tersebut yang membutuhkan. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap 13 jenis bakteri penyebab pneumokokus.
PCV20 (Prevenar 20®) - adalah jenis vaksin PCV yang diberikan kepada lansia berusia 65 tahun ke atas atau orang dewasa yang membutuhkannya. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap 20 jenis bakteri penyebab pneumokokus.
Efek samping vaksin PCV
Dikatakan oleh IDAI, bahwa vaksin PCV memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan jenis vaksin lain, misalnya seperti DPT.
Dilansir Kidshealth dan WebMD, ada beberapa efek samping ringan yang dilaporkan setelah mendapatkan vaksin PCV di antaranya:
- Kemerahan dan perubahan kulit pada bekas area suntik
- Pembengkakan pada bekas area suntik
- Demam
- Reaksi alergi (sangat langka)
- Kerewelan pada anak
- Mengantuk
- Kehilangan nafsu makan
Sangatlah penting bagi bayi usia 2-15 bulan dan lansia di atas 65 tahun untuk mendapatkan vaksin PCV. Apabila Anda masih merasa ragu-ragu atau memiliki riwayat kesehatan lain namun ingin mendapatkan vaksin PCV, konsultasikan keraguan Anda dengan dokter, dan dapatkan jadwal vaksinasi sesuai dengan kebutuhan Anda.
- dr Anita Larasati Priyono
Kidshealth (2021). Your Child's Immunizations: Pneumococcal Vaccines (PCV, PPSV). Available from https://kidshealth.org/en/parents/pneumococcal-vaccine.html
drg. Widyawati, MKM (2021). Vaksinasi PCV Masuk Program Imunisasi Rutin, Jatim dan Jabar jadi Lokasi Pertama Pencanangan. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/berita-utama/20210622/2737944/vaksinasi-pcv-masuk-program-imunisasi-rutin-jatim-dan-jabar-jadi-lokasi-pertama-pencanangan/
IDAI (2017). Sekilas Vaksin Pneumokokus. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-vaksin-pneumokokus
CDC (2022). Pneumococcal Vaccination: What Everyone Should Know. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/pneumo/public/index.html
Betterhealth. Pneumococcal disease. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/pneumococcal-disease
Joseph Saling (2020). Pneumococcal Vaccine. Available from: https://www.webmd.com/children/vaccines/pneumococcal-vaccine-1
IDAI (2015). Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian I). Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-i